Sinopsis
Beauty for Killing (Best Seller)
Fradhyt Fahrenheit
Hubungan lima sahabat yang hampir terancam bubar karena terperangkap mencintai seorang pria yang sama. Pertikaian hati nurani, dendam, amarah, dan pelarian cinta hingga ke Paris, Milan, Sydney, New Zealand, Singapore, Bangkok, hingga New York.
Mereka terkait dalam penculikan putri seorang konglomerat yang menggemparkan Singapura dan pembantaian sadis seleb GAY oleh dendam seorang homophobia! Kisah tragis para socialites, fashionista, metroseksual yang glamor dan penuh kepalsuan!
Gemerlap kehidupan para single kaum jet set Jakarta dan Singapura yang penuh kilauan berlian, bergelimangan barang-barang branded desainer kelas dunia, club super hip diantara kemewahan aroma wine vintage dan symbolic beraura selebritas dunia, digambarkan dalam bahasa ringan, penuh nyata, dan inspiring oleh Fradhyt Fahrenheit, penulis bestseller novel Beauty For Sale!
Pada sequel ini ada sisipan suspense sejak saat pembaca dibawa mengikuti perjalanan penculikkan gadis seorang konglomerat yang dibelum diketahui ke mana dan harus berbuat apa, dan akhir tragedi penculikan sahabat mereka yang benar-benar tak terduga. Komposisi jalan cerita Beauty For Killing ini sengaja dibangun melalui ‘juxtaposition’ dan montase tapi efeknya tidak menyebabkan jadi cerita horor pembunuhan.
Novel Beauty For Killing karya Fradhyt Fahrenheit ini hadir secara khas, utuh, dengan alur yang bebas, dan penuh gejolak melalui tokoh-tokoh dari kalangan fashionista, pebisnis, model, hingga seniman film dan advertising agency yang glamour!
Mereka adalah pribadi-pribadi tegas saat di meja tugas, namun pribadi yang rapuh saat sendiri [ dan dikucilkan -seperti pada beberapa tokoh gay/lesbian- ] dan…. jauh jodoh! Merupakan bagian kepedihan para young urban yang memasuki usia di atas 30 tahun, yang membuat hidup ini menjadi misteri dan menyakitkan.
What Have They Said
Beauty for Killing adalah fiksi topikal atau novel situasi yang ditulis dengan niat untuk ikut bicara didalam persoalan sosial yang sedang hangat dalam setting internasional"JurnalIndonesia"
Ketika Kecantikan Menjadi Senjata"Investor Indonesia"
Semuanya menjadikan novel ini sebuah komposisi "situasi" untuk bekal menambah wawasan tentang kehidupan kelas atas yang dielaborasi dengan simbol-simbol hedonis yang mewah, lengkap dan orisinil. Tentunya, akhir kisah dengan kejutan yang menjotos secara telak. Kisah dalam novel ini sangat padu dan menggugah seperti sirkuit. Memorable!"Okezone.com"
Novel Suspense Berlatar Fashion"Detikhot.com"
Yang menjadi nilai kuat novel ini adalah sifatnya yang informatif, terutama informasi dalam dunia fashion, kebiasaan kalangan jet set, aktifitas dan gaya hidup praktisi periklanan elit, tempat-tempat eksotis, mode yang glamour, makanan yang high class presented dan istilah-istilah yang mungkin hanya berlaku di dunia fashion metropolis.
Ditambah lagi packaging yang sangat menarik, lembaran beberapa color lux paper di selah-selah lembaran bacaan, dengan menampilkan hasil fotografi Agustinus Sidarta terhadap beberapa model, termasuk Fradhyt sendiri harus diakui menjadi daya tarik tersendiri, fully entertaining!
Tidak dapat dipungkiri, novel seperti ini memang masih sangat sedikit bahkan dapat dikatakan sebagai suatu hal yang baru, sehingga novel kedua Fradhyt ini tetap direkomendasikan untuk dibaca oleh orang-orang yang bergelut di dunia fashion, pemerhati kehidupan kosmopolitas, praktisi industri periklanan dan media serta orang umum yang memiliki ketertarikan terhadap berbagai informasi baru yang mungkin tak akan dirasa sepanjang hidupnya.
Menjual mimpi tanpa harus bermimpi, prosa kata yang rasanya tepat untuk menggambarkan gejolak pemikiran ketika berhadapan dengan untaian kata Fradhyt Fahrenheit Adhyatmand dalam novelnya Beauty For Killing"BeritaBaru.com"
Membaca novel in, anda seperti sedang diajak untuk melihat potret diri dari beberapa sudut yang belum pernah anada lihat. Karena itu, anda akan sering terkejut dan menahan nafas, lalu menarik napas dalam-dalam. Boleh jadi juga beberapa bagian dalam novel ini akan membuat adna sedikit haru dan kemudian tanpa sadar mencoba merenungkan centang perenang kehidupan. Kisahnya sendiri mengenai lima sahabat yang mencintai seorang laki-laki yang sama. Akibatnya persahabatan menjadi goyah. Mereka juga terseret dalam berbagai masalah yang tak bisa dibilang ringan. Menarik!"EveMagazine"
Tentu saja ini adalah sebuah fiksi yang luar biasa, yang mungkin jika difilmkan akan membuat anda hanya ingin menonton sekali saja. Dengan ilustrasi yang mahal dan konsep cerita yang sangat bule. Beauty for Killing pantas diintip untuk mengeksplorasi imajinasi tergelap anda."Freemagazine"
novel ‘situasi’ young urban jakarta
Sekuel novel Beauty for Sale karya Fradhyt Fahrenheit ini mengisahkan hubungan lima sahabat yang terancam bubar karena mencintai pria yang sama. Di luar itu, berbagai cerita mulai dari pertikaian hati nurani, penculikan putri konglomerat yang menggemparkan Singapura, pembantaian sadis seleb gay, kisah para metroseksual yang glamor tetapi penuh kepalsuan, gemerlap kehidupan para single jet set hingga cerita tentang club super hip di antara kemewahan aroma wine vintage dan symbolic, digambarkan dengan bahasa yang ringan, nyata, dan inspiring."ClearAfterHoursMagz"
Seru"CleoMagz"